
Kota Bandung perkuat ketahanan pangan lewat inovasi, Buruan SAE, dan aplikasi food waste. Farhan tekankan kolaborasi warga untuk masa depan. (Dok. bandung.go.id)
BANDUNG, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Dalam momentum Hari Tani Nasional 2025, Kota Bandung memperkuat komitmen menjaga ketahanan pangan melalui inovasi dan kolaborasi.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya menjaga pangan meski Bandung bukan kota agraris.
“Walaupun kita kota metropolitan, kita wajib menjaga 600 hektare sawah dan 500 hektare RTH. Tanpa itu, generasi ke depan akan kesulitan memiliki jaminan pangan,” ujarnya.
Acara ini sekaligus menjadi peluncuran Rencana Induk Ketahanan Pangan Kota Bandung 2025–2030. Rencana tersebut menjadi pedoman jangka panjang ketersediaan, distribusi, dan pemanfaatan pangan perkotaan.
Farhan menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab petani, tetapi seluruh warga kota.
“Bandung harus tangguh bukan hanya dalam infrastruktur, tetapi juga dalam pangan. Mari kita jadikan Hari Tani Nasional ini sebagai momentum kolaborasi untuk menjaga masa depan,” ucapnya.
Pemerintah Kota Bandung memberikan apresiasi kepada penggerak Buruan SAE, program ketahanan pangan perkotaan yang sudah hadir di 375 RW.
Menurut Farhan, capaian itu baru 20 persen dari total 1.597 RW, namun sudah menunjukkan dampak positif.
“Itu adalah 20 persen terbaik. Dengan kreativitas dan gotong royong, buruan sae terbukti bisa mengurangi beban biaya pangan keluarga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyebutkan bahwa 96 persen pasokan pangan Bandung masih bergantung dari luar daerah.
“Karena itu kita butuh desain integrasi agar suplai tetap aman, berkelanjutan, dan efisien,” katanya.
Selain itu, Pemkot Bandung memperkenalkan aplikasi pengelolaan food waste hasil kolaborasi dengan akademisi dan komunitas.
Aplikasi ini memungkinkan sisa makanan dari rumah tangga, restoran, dan hotel dimanfaatkan kembali. Sisa makanan bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan atau diolah menjadi pupuk organik.
“Ini inovasi penting agar pangan tidak terbuang percuma,” kata Gin Gin.
Acara peringatan ini ditutup dengan makan bersama nasi liwet grande di halaman Pendopo Kota Bandung.
Ratusan peserta dari berbagai kalangan duduk bersama menikmati hidangan, melambangkan semangat gotong royong masyarakat Bandung.
Gin Gin juga mengungkapkan bahwa bulan depan Kota Bandung akan menerima penghargaan internasional di Milan, Italia.
“Ini pengakuan dunia atas komitmen kita menjaga pangan dan lingkungan secara berkelanjutan,” ujarnya. (*IM/Red)