
Presiden Sepakat Bentuk Dua Tim Terkait Tuntutan 17+8. (Dok.setneg.go.id)
JAKARTA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menggelar pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting terkait tuntutan 17+8.
Lukman Hakim Saifuddin, salah satu tokoh GNB, menyampaikan bahwa Prabowo menerima aspirasi dengan baik. Bahkan, Presiden disebut membahas poin-poin tuntutan secara mendetail.
“Apa yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh Bapak Presiden. Bahkan beliau membahas secara detail satu persatu, poin demi poin apa yang kami sampaikan,” kata Lukman, Jumat 12 September 2025.
Selanjutnya, Lukman menjelaskan Presiden menyetujui pembentukan tim investigasi independen. Tim tersebut akan meneliti kericuhan pada akhir Agustus yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
“Saya ingin sampaikan di sini bahwa salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB adalah perlunya dibentuk komisi investigasi independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu yang lalu yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka, dan seterusnya yang cukup banyak,” katanya.
Lukman menambahkan bahwa teknis pembentukan tim investigasi akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah. Istana disebut akan menentukan format dan mekanisme kerjanya.
“Presiden menyetujui pembentukan itu dan detailnya tentu nanti pihak istana akan menyampaikan bagaimana formatnya,” lanjut Lukman.
Selain itu, Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Gomar Gultom, mengungkapkan GNB juga mendorong evaluasi kepolisian. Usulan tersebut menurutnya disambut baik oleh Presiden Prabowo.
“Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak,” ujarnya.
Mendampingi Presiden, Menag Nasaruddin Umar menjelaskan pertemuan berlangsung terbuka. Ia menyebut terdapat keselarasan pandangan antara Presiden dan para tokoh GNB.
“Jadi harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden. Jadi istilahnya tadi itu gayung bersambut ya. Apa yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian tadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin menegaskan terjadi penguatan kesepahaman antara GNB dan Presiden.
“Jadi terjadi penguatan dan persamaan pandangan antara Bapak Presiden dengan kelompok Gerakan Nurani Bangsa ini,” ujarnya.
Pertemuan dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Pdt. Gomar Gultom, Romo Franz Magnis-Suseno, Omi K. Nurcholis Majid, Lukman Hakim Saifuddin, Erry Riyana Hardjapamekas, Alissa Wahid, Komaruddin Hidayat, Francisia SS Seda, Laode M. Syarif, Hong Thin, Kamaruddin Amin, Bikku Dhanmasubho Mahathera, Pdt. RD Aloys Budi Purnomo, serta Uskup Antonius S. Bunjamin. (*SWN/Red)