
MAKASSAR, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Aksi demonstrasi menolak kenaikan tunjangan DPR RI berujung ricuh di Makassar, Sulawesi Selatan. Empat orang tidak bersalah dilaporkan tewas akibat peristiwa tersebut.
Demonstrasi awalnya digelar Senin (25/8) di gedung DPR RI. Massa memprotes kenaikan tunjangan anggota dewan. Aksi berlangsung kondusif sebelum kericuhan pecah pada malam hari.
Salah satu insiden tragis terjadi saat pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas usai dilindas kendaraan taktis Brimob. Kejadian ini cepat menyebar di media sosial.
Pada Kamis (28/8), massa kembali turun ke jalan. Demonstrasi di Makassar berlangsung sejak siang, namun memasuki malam hari massa mulai membakar motor dan mobil.
Sekitar pukul 20.00 Wita, api melalap gedung DPRD Makassar. Gedung DPRD Sulsel juga dibakar massa pada Sabtu (30/8) dini hari. Sejumlah kantor kejaksaan dan pos polisi turut diserang.
Tiga orang kemudian dilaporkan tewas akibat insiden di gedung DPRD Makassar. Mereka adalah Syaiful Akbar, Muh Akbar Basri alias Abay, dan Sarina Wati.
Menurut keterangan Fadli, Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar, para korban meninggal usai mendapat perawatan di rumah sakit. “Meninggal 3 orang,” ujar Fadli, Sabtu (30/8).
Selain korban tewas, lima orang mengalami luka-luka. Tiga korban luka berat dan dua lainnya luka sedang. Semua masih dirawat intensif.
Jumlah korban bertambah setelah seorang warga, Rusdamdiansyah, dikeroyok massa di depan kampus UMI. Ia sempat dirawat di RS Kemenkes CPI namun akhirnya meninggal dunia.
“Yang satu itu (Rusdamdiansyah) tadi ada permintaan ke kantor (BPBD Makassar) untuk membawa jenazah ke pemakaman. Kalau itu korban di luar peristiwa di DPRD Makassar (gedung DPRD dibakar massa),” jelas Fadli.
Dengan demikian, total korban meninggal akibat ricuh demo di Makassar mencapai empat orang. Tiga di DPRD Makassar dan satu di depan kampus UMI. (*IM/Red)