Skip to content
Golan Nusantara

Golan Nusantara

Berita dan Informasi Seputar Nusantara

www.golandigital.com
  • Beranda
  • Sejarah
  • Misteri
  • Berita
  • Informasi
  • Budaya dan Tradisi
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Tokoh
  • Wisata
  • Forum & Diskusi
Golan Video
  • Home
  • Tokoh
  • Setiadi Reksoprodjo Menteri Termuda RI di Usia 25 Tahun
  • Tokoh

Setiadi Reksoprodjo Menteri Termuda RI di Usia 25 Tahun

Mikhael Gonzalio Ottay November 5, 2025
setiadi reksoprodjo menteri termuda

Setiadi Reksoprodjo, menteri termuda RI yang mengukir sejarah di usia 25 tahun. (Sumber Gambar : canva.com)

Post Views: 28

WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Setiadi Reksoprodjo menteri termuda adalah tokoh penting dalam sejarah awal Republik Indonesia yang dikenang karena keberaniannya menerima amanah besar di usia muda. Lahir di Kutoarjo, Purworejo pada 18 September 1921, ia dipercaya menjadi Menteri Penerangan pada usia 25 tahun 7 bulan. Rekor ini menjadikannya sosok yang hingga kini tetap dipelajari sebagai simbol kepemimpinan pemuda.

Kisah perjalanan hidupnya penuh dengan nilai inspiratif yang relevan bagi Sahabat Golan. Dari latar belakang keluarga, pendidikan cemerlang, kiprah politik, hingga dedikasi dalam melayani publik, semua memberikan pelajaran berharga. Dengan memahami kisah Setiadi, sahabat golan dapat melihat bahwa integritas, visi, dan kerja keras mampu mengalahkan batasan usia serta membuka jalan menuju kontribusi besar bagi bangsa.

Kehidupan Awal dan Pendidikan Setiadi Reksoprodjo

Sejak lahir pada 18 September 1921 di Kutoarjo, Purworejo, Setiadi Reksoprodjo telah menunjukkan potensi besar dalam dunia pendidikan. Ia berasal dari keluarga terpandang, ayahnya Soekirdjo Reksoprodjo pernah menjabat Bupati Kudus. Latar belakang keluarga yang kuat memberikan fondasi nilai disiplin serta dorongan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Karena itu, masa kecilnya diwarnai dengan semangat belajar yang tinggi dan keinginan kuat untuk maju.

Selanjutnya, pada tahun 1933 ia menempuh pendidikan di Semarang Hogere Burgerschool. Ketika menutup masa studinya di sekolah menengah tersebut, Setiadi berhasil meraih nilai ujian akhir tertinggi yaitu 8,37. Prestasi akademik ini menegaskan kecerdasannya sekaligus membuka jalan menuju pendidikan tinggi yang lebih bergengsi. Dengan pencapaian tersebut, Sahabat Golan bisa melihat betapa seriusnya ia dalam membangun landasan pengetahuan sejak dini.

Kemudian, ia melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung. Pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942, ia lulus sebagai insinyur. Gelar ini bukan hanya prestasi pribadi, melainkan juga modal besar dalam mengembangkan karier politiknya kelak. Dengan demikian, pendidikan yang ditempuh Setiadi menjadi faktor penting yang mengantarkannya pada kiprah besar di panggung nasional.

Karier Politik Awal dan Peran di Era Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, semangat nasionalisme semakin tumbuh di kalangan pemuda, termasuk Setiadi Reksoprodjo. Ia segera bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia dan aktif dalam organisasi pemuda. Melalui aktivitas politik tersebut, ia menunjukkan kemampuan memimpin sekaligus menyalurkan gagasan untuk membangun bangsa yang baru merdeka. Maka tidak mengherankan bila kehadirannya mendapat perhatian luas di daerah.

Di Cirebon, ia mendirikan Radio Informasi Cirebon, stasiun radio pertama di wilayah tersebut. Langkah ini sangat visioner karena media menjadi sarana penting untuk menyebarkan informasi kemerdekaan. Selanjutnya, radio itu kemudian bergabung dengan Radio Republik Indonesia, menandai kontribusi nyata Setiadi dalam memperkuat komunikasi publik. Hal ini juga membuktikan bahwa ia mampu membaca kebutuhan zaman dan menjawabnya dengan tindakan strategis.

Kemudian, pada Januari 1947 Setiadi pindah ke Yogyakarta untuk menjabat Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Pekerjaan Umum. Jabatan ini membuatnya semakin dikenal di tingkat nasional. Dengan posisi tersebut, ia berperan besar dalam menghubungkan pemerintah dengan masyarakat luas. Oleh karena itu, perjalanan awalnya di dunia politik menjadi tonggak penting yang memperlihatkan kualitas kepemimpinan sekaligus dedikasi pada bangsa.

Jabatan Menteri Penerangan dan Rekor yang Terukir

Ketika memasuki usia 25 tahun 7 bulan, tepatnya pada 3 Juli 1947, Setiadi Reksoprodjo diangkat menjadi Menteri Penerangan dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I. Usia yang masih sangat muda tidak menjadi halangan baginya untuk memegang jabatan tinggi di pemerintahan. Sebaliknya, kepercayaan ini membuktikan bahwa kompetensi dan integritas lebih diutamakan daripada faktor usia. Dengan demikian, sejarah pun mencatatnya sebagai menteri termuda di Indonesia.

Namun, tidak lama kemudian pada 11 November 1947, kabinet mengalami perombakan besar. Dalam perubahan tersebut, Setiadi bergeser menjadi Menteri Muda Penerangan sementara posisi menteri penuh dipegang oleh Sjahbuddin Latief. Walaupun kedudukannya berubah, peran yang dijalankannya tetap krusial karena ia menjadi representasi dari generasi muda yang dipercaya memimpin di tingkat nasional. Transisi ini sekaligus menegaskan ketangguhannya menghadapi dinamika politik.

Selain itu, pencapaiannya sebagai menteri termuda diakui secara resmi oleh Museum Rekor Dunia Indonesia. Hingga saat ini, rekor tersebut masih belum terpecahkan dan tetap melekat pada namanya. Fakta ini membuat warisan sejarah Setiadi semakin kuat, bukan hanya dalam catatan politik tetapi juga dalam inspirasi bagi generasi penerus. Dengan demikian, jabatan singkatnya sebagai Menteri Penerangan menjadi simbol penting perjuangan pemuda Indonesia.

Peran Lanjutan dalam Dunia Politik

Selepas jabatannya sebagai menteri, Setiadi terus berkarya di dunia politik dan usaha. Ia memilih tetap konsisten pada jalur perjuangan tanpa ikut dalam perpecahan partai setelah Partai Sosialis terbelah pada 1948.

Pada 1956, ia terpilih menjadi anggota Konstituante mewakili Jawa Barat. Dalam forum tersebut, ia mendukung restorasi UUD 1945 serta pembubaran Konstituante demi menjaga stabilitas politik negara.

Setiadi juga tercatat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada 1960 hingga 1965. Pada masa kabinet Dwikora, ia kembali dipercaya dengan jabatan Menteri Urusan Listrik dan Ketenagaan, sebuah tanggung jawab besar yang memperlihatkan kapasitasnya sebagai pemimpin multitalenta.

Wafat dan Warisan Setiadi Reksoprodjo

Setiadi Reksoprodjo wafat pada 28 Juli 2010 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 29 Juli 2010. Kehidupannya meninggalkan teladan bagi generasi berikutnya.

Warisan Setiadi bukan hanya sebagai menteri termuda, melainkan juga tokoh yang selalu konsisten berjuang di jalur pendidikan, politik, dan pelayanan publik. Ia menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan kepercayaan diri dapat membuka jalan bagi kontribusi besar, tanpa memandang usia.

Hingga kini, kisahnya tetap menjadi inspirasi bagi Sahabat Golan yang ingin menapaki jalan pengabdian sejak usia muda.

Pelajaran Penting dari Kisah Hidupnya

Pendidikan sebagai fondasi.
Setiadi membuktikan bahwa prestasi akademik yang tinggi membuka peluang besar dalam karier politik dan pemerintahan.

Komitmen terhadap masyarakat.
Dari mendirikan radio lokal hingga memimpin biro pemerintahan, ia menunjukkan bahwa pengabdian harus didasari oleh tanggung jawab sosial.

Kepercayaan yang dipegang di usia muda.
Usia muda tidak menjadi penghalang ketika ada kompetensi, integritas, dan tekad untuk bekerja bagi bangsa.

Ketangguhan menghadapi dinamika politik.
Meski mengalami pergantian kabinet dan sistem politik, Setiadi tetap konsisten menjaga nilai-nilai perjuangannya.

Kesimpulan

Setiadi Reksoprodjo menteri termuda adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk memberikan kontribusi besar. Dengan kecerdasan dan semangat juangnya, ia berhasil menorehkan sejarah sebagai Menteri Penerangan pada usia 25 tahun.

Perjalanan hidupnya juga menunjukkan bahwa pendidikan, integritas, dan komitmen pada bangsa menjadi kunci utama kesuksesan. Dari mendirikan radio lokal, berkiprah di biro pemerintahan, hingga duduk di kursi kabinet, semua membuktikan kualitas kepemimpinannya.

Warisan perjuangannya tetap hidup sebagai inspirasi bagi Sahabat Golan. Ia menjadi teladan bahwa generasi muda mampu berperan penting dalam pembangunan bangsa jika memiliki visi dan tekad yang kuat.

Tags: menteri penerangan 1947 menteri termuda indonesia partai sosialis indonesia sejarah politik indonesia awal setiadi reksoprodjo

Continue Reading

Previous: Dewi Sartika Perempuan Perintis Sekolah

Related Stories

Dewi Sartika Perempuan Perintis Sekolah dewi sartika perempuan perintis
  • Tokoh

Dewi Sartika Perempuan Perintis Sekolah

November 3, 2025
Bung Tomo Pahlawan Pertempuran Surabaya bung tomo pahlawan
  • Tokoh

Bung Tomo Pahlawan Pertempuran Surabaya

November 2, 2025
Bagindo Azizchan Pahlawan Berani Si Singa Padang bagindo azizchan pahlawan padang
  • Tokoh

Bagindo Azizchan Pahlawan Berani Si Singa Padang

October 28, 2025

Advertising room

iklan banner

Kirimkan iklan banner untuk promosi produk/jasa Anda yang akan ditempatkan disini.

Taq Populer

agus fatoni bsi ekonomi indonesia kerukunan umat beragama literasi digital makanan tradisional indonesia pengabdian masyarakat peradaban kuno politik indonesia prabowo subianto presiden prabowo rempah nusantara sejarah indonesia sejarah kemerdekaan indonesia sejarah nusantara tokoh nasional umkm universitas bina sarana informatika wisata mistis wisata sejarah indonesia

Categories

  • Berita
  • Budaya dan Tradisi
  • Forum & Diskusi
  • Informasi
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Misteri
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Wisata

Relasi:

Banner BlogPartner Backlink.co.idSeedbacklink

Bergabung:

  • Menjadi Penulis/Jurnalis
  • Menjadi Kordinator/ Kontributor Daerah

Kerjasama:

Golan Nusantara Bekerjasama dibidang: Artikel Advertorial, Artikel Sponsor, Artikel Endorsement, Liputan event, Program afiliasi, Iklan Banner, Backlink/Content Placement

Informasi:

  • Tentang Golan Nusantara
  • Tim Redaksi
  • Kontak
Copyright © 2025 PT. Golan Digital Kreatif. All rights reserved. | By Golan Website

Disclaimer - Terms and Conditions - Privacy Policy