Menag Nasaruddin Umar klarifikasi ucapan guru yang viral di media sosial dan meminta maaf profesi guru serta komitmen kesejahteraan guru. (Tangkapan Layar)
JAKARTA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Menag Nasaruddin Umar klarifikasi ucapan guru yang sempat viral di media sosial. Potongan video pernyataannya menimbulkan tafsir berbeda dan menuai respons luas dari masyarakat, khususnya kalangan pendidik. Dalam klarifikasinya, Menag menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud merendahkan profesi guru, melainkan ingin menegaskan kemuliaan serta peran penting guru bagi masa depan bangsa.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan klarifikasi terkait potongan video ucapannya yang tersebar di media sosial dan menimbulkan berbagai tafsir. Video tersebut membuat sebagian masyarakat, khususnya guru, merasa tersinggung.
Dalam pernyataannya, Menag dengan tegas menyampaikan permintaan maaf.
“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru,” ujar Menag Nasaruddin, Rabu (3/9/2025).
Ia melanjutkan dengan menekankan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat merendahkan profesi guru.
“Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” sambungnya.
Dalam klarifikasinya, Menag menuturkan bahwa dirinya juga berasal dari profesi guru. Ia menegaskan puluhan tahun hidupnya dihabiskan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, membimbing, dan menulis karya ilmiah.
“Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah mengambil langkah nyata untuk memperhatikan kebutuhan para pendidik.
Salah satunya adalah pengangkatan ribuan guru honorer menjadi aparatur negara melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menag menegaskan bahwa guru bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa. Ia menyebutkan bahwa karena kemuliaannya, negara wajib hadir untuk memperhatikan kesejahteraan guru.
“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” ujar Nasaruddin.
“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkasnya. (*GTC/Red)
