BATANG , WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Suasana khusyuk terasa di Galeri dan Workshop Batik Rifaiyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Selasa (29/7/2025). Lantunan selawat menggema dari ibu-ibu pembatik yang sedang menggoreskan motif pada lembar kain batik.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, turut hadir dalam kegiatan membatik bersama para perajin. Kegiatan ini menjadi bagian dari kunjungan kerja Nawal ke Kabupaten Batang.
Dengan antusias, Nawal mencobakan teknik membatik menggunakan canting. Ia menorehkan cairan malam ke atas kain dengan hati-hati.
“Mboten napa-napa (tidak apa-apa) dicoba, Bu,” celetuk seorang perajin yang membimbing Nawal menggoreskan motif batik.
Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin tersebut membaur akrab dengan para perajin. Ia terlihat fokus menirukan gerakan canting yang diarahkan oleh perajin.
Usai mencoba membatik sambil berselawat, Nawal mengamati berbagai kain batik yang dipajang di galeri. Ia tertarik dengan beragam motif batik Rifaiyah yang khas dan sarat nilai spiritual.
Motif yang ditampilkan antara lain relawati kiyong, tambal, dan relawati kepyur. Harga batik tersebut berkisar antara Rp2,3 juta hingga Rp3,2 juta, bahkan lebih tinggi.
“Batiknya bagus ya. Apalagi mereka membatik sambil baca selawat,” ucap Nawal sembari mengamati koleksi batik yang dipajang.
Tak hanya melihat, Nawal juga membeli sejumlah kain batik. Di antaranya adalah motif batik lancur, materos, tiga negeri, gendagan, pelo ati, dan cangkang kenari.
Ketua Kelompok Pembatik Desa Kalipucang Wetan, Miftahutin, menyambut positif kunjungan tersebut. Ia menjelaskan sejarah dan keunikan batik Rifaiyah kepada Nawal dan rombongan.
“Untuk kunjungan ke tempat ini luar biasa. Kami mengenalkan Batik Rifaiyah,” ujar Miftahutin.
Menurutnya, Batik Rifaiyah merupakan produk batik legendaris khas Batang yang diwariskan oleh murid-murid Kiai Ahmad Rifai.
“Kita ini muridnya Kiai Ahmad Rifai, kiai yang mengajarkan agama Islam dengan menulis kitab dengan berbahasa Jawa berbentuk syair. Nah, untuk menyatukan hati, kami pembatik dan ngaji,” jelasnya.
Miftahutin menambahkan, proses membatik yang dilakukan dengan selawat menjadi ciri khas spiritual batik Rifaiyah. Ia berharap produk ini dapat terus dilestarikan dan dikenal luas. (*SWN/Red)
