Acara ini selaras dengan target RPJMN 2025-2029 untuk mewujudkan 100 persen sampah terkelola di tahun 2029. (Dok. papua.go.id)
JAYAPURA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Pemerintah Provinsi Papua melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Otsus, Hosea Murib, menegaskan bahwa Papua gelar World Cleanup Day 2025 merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat Papua dalam peringatan aksi bersih-bersih terbesar di dunia. WCD sendiri telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2018 dan kini diikuti oleh lebih dari 180 negara.
Dalam sambutan Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni, yang dibacakan oleh Hosea Murib, ditegaskan bahwa peran aktif pemerintah bukan hanya sekadar mengikuti tren, melainkan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang.
“Peran aktif pemerintah bukan hanya sekadar ingin mengikuti tren dalam gerakan global, namun juga karena selaras dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yaitu 100 persen sampah terkelola di tahun 2029,” ungkapnya.
Salah satu isu lingkungan yang paling mendesak di Papua adalah persoalan sampah, terutama di wilayah perkotaan dan daerah pesisir. Jumlah penduduk yang terus bertambah, meningkatnya aktivitas ekonomi, serta perkembangan pariwisata membuat volume sampah kian tinggi.
Sayangnya, tidak semua daerah memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Oleh karena itu, kegiatan Papua gelar World Cleanup Day 2025 menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran sekaligus memperbaiki tata kelola persampahan.
Hosea Murib juga menegaskan perlunya keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota hingga masyarakat. Ia mengimbau agar seluruh pemangku kepentingan di Papua melakukan kerja bakti massal selama Oktober 2025.
“Seluruh kepala daerah dan jajaran teknis menjadikan momen WCD sebagai titik balik pembenahan tata kelola persampahan di daerah masing-masing, juga demi masa depan lingkungan dan generasi yang lebih baik,” tutupnya. (*GTC/Red)
