Prabowo Bahas Sistem Keuangan dan DHE. (Dok. presidenri.go.id)
JAKARTA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Pusat, pada Minggu malam, 12 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung hingga larut malam dan membahas sistem keuangan nasional serta kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). Dalam rapat itu, hadir Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Menurut Prasetyo Hadi, rapat malam itu membahas arah kebijakan ekonomi dan evaluasi implementasi kebijakan devisa hasil ekspor yang telah berlaku.
“Mengenai sistem keuangan atau sistem perbankan kita, termasuk tadi membahas mengenai hasil dari peraturan pemerintah yang kita keluarkan berkenaan dengan masalah devisa hasil ekspor (DHE). Salah satunya,” ujar Prasetyo
Kebijakan yang dimaksud merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025, yang mewajibkan eksportir sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan menempatkan 100 persen DHE ke dalam sistem keuangan nasional selama 12 bulan.
Langkah tersebut berbeda dari PP Nomor 36 Tahun 2023, yang mengatur sektor migas. Tujuannya memperkuat cadangan devisa nasional dan stabilitas ekonomi, sekaligus memberikan insentif bagi eksportir patuh.
Dalam rapat itu, pemerintah juga mengevaluasi efektivitas pelaksanaan kebijakan tersebut sejak diberlakukan.
“Sudah berlaku mulai bulan Maret. Jadi tadi membahas untuk melakukan evaluasi sejauh mana efektivitas dan dampak terhadap diberlakukannya DHE,” kata Prasetyo.
Hasil sementara menunjukkan bahwa kebijakan DHE belum menunjukkan hasil optimal. Pemerintah menilai masih ada tantangan dalam penempatan DHE oleh eksportir.
“Sudah, tetapi memang perlu juga terus kita pelajari karena dari yang sudah kita terapkan, hasilnya belum cukup menggembirakan. Makanya tadi salah satu pembahasan kita terutama di bidang ekonomi untuk malam hari ini,” ujar Prasetyo.
Karena itu, pemerintah akan menindaklanjuti hasil rapat dengan kajian mendalam.
“Makanya itu yang diminta untuk segera dipelajari kembali,” kata Prasetyo.
Dengan demikian, rapat malam di kediaman Presiden Prabowo menjadi momentum penting dalam memastikan stabilitas sistem keuangan nasional dan memperkuat arus devisa hasil ekspor untuk mendukung perekonomian Indonesia. (*SWN/Red)
