
JAKARTA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan kemerdekaan di era digital harus diberi ruang pemberdayaan yang dimaknai sebagai kebebasan berekspresi, berkarya, dan berpartisipasi secara aman di dunia maya, termasuk bagi perempuan.
Menurut Nezar, ruang digital pemberdayaan perempuan kini menjadi wadah penting yang membuka peluang belajar, berusaha, dan bersuara demi perubahan positif. Hal ini Nezar sampaikan dalam diskusi Bentara Nusantara bertema Refleksi Kemerdekaan: HAM dan Pemberdayaan Perempuan di Era Digital di Studio PRO 3 RRI, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).
Lebih lanjut, ia menilai internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat tanpa memandang gender. “Bagi perempuan, ruang digital bahkan menjadi kanal untuk memperluas peluang belajar, membangun kemandirian, dan bersuara untuk perubahan yang bermakna,” ujarnya.
Namun, Nezar mengingatkan masih ada tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Tantangan itu mencakup kesenjangan akses internet, keterbatasan literasi digital, serta ancaman kekerasan berbasis gender online. “Kita bersama harus memastikan setiap keluarga mampu memanfaatkan teknologi digital secara aman dan produktif,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari keluarga, pendidik, pemerintah, hingga masyarakat sipil. Menurutnya, teknologi, termasuk kecerdasan artifisial, harus menjadi jembatan kemajuan, bukan penghalang. “Kita wajib menjadikan internet dan AI sebagai sarana memajukan Indonesia, bukan dinding tinggi yang membatasi potensi anak bangsa,” tambahnya.
Diskusi ini juga menghadirkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Mugianto, serta Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan. Keduanya berbagi strategi pemberdayaan masyarakat di ruang digital. “Saya yakin kedua sahabat saya ini tidak hanya memahami isu ini, tetapi juga telah bekerja langsung di lapangan untuk memperjuangkannya,” ungkap Nezar. (*MGO/Red)