
Indonesia kini dikenal sebagai negara kesatuan, tapi tahukah Sahabat Golan bahwa pada satu masa, kita nyaris menjadi negara federal secara permanen? Masa itu adalah era Republik Indonesia Serikat atau RIS, yang berlangsung sangat singkat namun memiliki dampak besar dalam perjalanan sejarah bangsa. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang babak penting ini.
Awal Mula Terbentuknya Republik Indonesia Serikat
Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus berjuang mempertahankan kedaulatan. Belanda yang belum rela kehilangan tanah jajahannya mencoba kembali menguasai wilayah nusantara. Berbagai perundingan digelar, hingga akhirnya lahirlah Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada akhir 1949.
Dalam perjanjian KMB, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, dengan syarat bentuk negara harus federal, bukan kesatuan. Maka, pada 27 Desember 1949, berdirilah Republik Indonesia Serikat, hasil kompromi dari tarik-ulur diplomasi yang sangat intens.
Negara-Negara Bagian dalam Republik Indonesia Serikat
RIS terdiri dari tujuh negara bagian dan beberapa daerah federal. Negara-negara bagian tersebut antara lain:
1. Republik Indonesia (meliputi Jawa dan Sumatera)
2. Negara Indonesia Timur
3. Negara Pasundan
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura
6. Negara Sumatra Timur
7. Negara Sumatra Selatan
Sebagian besar negara bagian ini sebenarnya dibentuk oleh Belanda lewat strategi politik pecah belah atau divide et impera. Tujuannya jelas, untuk melemahkan dominasi Republik Indonesia yang kala itu memiliki dukungan rakyat sangat luas.
Struktur Pemerintahan Republik Indonesia Serikat
RIS memiliki sistem pemerintahan federal dengan seorang presiden dan perdana menteri. Presiden RIS adalah Ir. Soekarno, sementara Perdana Menteri dijabat oleh Mohammad Hatta. RIS juga memiliki parlemen federal sebagai lembaga legislatif utama.
Namun, dalam praktiknya, sistem ini tidak berjalan stabil. Sebab, kekuasaan negara bagian tak seimbang dan mayoritas rakyat lebih condong kepada semangat negara kesatuan yang telah tumbuh sejak proklamasi.
Penolakan dan Desakan Rakyat
Sahabat Golan, meskipun RIS sah secara hukum internasional, dukungan rakyat terhadap bentuk negara federal ini sangat minim. Banyak masyarakat menganggap RIS sebagai “warisan kolonial” atau “produk kompromi yang tidak murni lahir dari rakyat”.
Bahkan, sejumlah negara bagian seperti Negara Sumatra Timur dan Negara Jawa Timur menghadapi gelombang protes dan gerakan integrasi dari dalam. Dalam waktu kurang dari setahun, satu per satu negara bagian memilih untuk melebur kembali ke dalam Republik Indonesia.
Pembubaran RIS dan Kembali ke Negara Kesatuan
Akhir dari RIS ditandai dengan pernyataan resmi dari pemerintah pada 17 Agustus 1950, tepat lima tahun setelah proklamasi. Pada hari itu, RIS resmi dibubarkan dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Langkah ini menandai dimulainya kembali pemerintahan Indonesia sebagai negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayah bekas negara bagian RIS.
Mengapa Republik Indonesia Serikat Tidak Bertahan Lama?
Beberapa alasan utama mengapa RIS gagal bertahan antara lain:
1. Kurangnya legitimasi rakyat terhadap negara-negara bagian non-Republik.
2. Kompleksitas administratif dan birokrasi dalam sistem federal yang belum siap dijalankan.
3. Tekanan sosial dan politik dari berbagai kelompok pro-kesatuan di seluruh wilayah Indonesia.
4. Semangat nasionalisme tinggi yang lebih menghendaki negara utuh dan bersatu.
Bentuk federal dianggap tidak cocok dengan kondisi sosial-politik Indonesia pascakemerdekaan yang sangat dinamis dan penuh semangat persatuan.
Pelajaran Sejarah Yang Bisa Diambil
Meskipun hanya berlangsung selama kurang dari satu tahun, pengalaman RIS memberikan pelajaran berharga:
1. Pentingnya bentuk negara yang sesuai dengan aspirasi rakyat
2. Bahwa kedaulatan sejati bukan sekadar pengakuan dari luar, tapi juga dukungan dari dalam
3. Nilai kompromi dalam diplomasi bisa jadi jalan menuju kemandirian, meski harus diuji oleh waktu
Sahabat Golan, RIS adalah salah satu contoh bahwa sejarah Indonesia tak hanya soal perang fisik, tetapi juga soal strategi, diplomasi, dan keteguhan dalam mempertahankan kedaulatan.
Menatap Kembali Sejarah
Republik Indonesia Serikat mungkin hanyalah fase singkat dalam sejarah bangsa, tapi peranannya penting sebagai jembatan antara penjajahan dan kemerdekaan penuh. RIS menjadi saksi bahwa kemerdekaan Indonesia tidak datang begitu saja, tapi melalui perjuangan yang rumit dan panjang, baik di medan pertempuran maupun meja perundingan.
Kini kita hidup dalam negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat. Tapi dari sejarah RIS, kita belajar bahwa semangat persatuan rakyatlah yang membuat negeri ini utuh hingga hari ini.