Yogyakarta Pelopori Tim Siber Nasional. (warta.jogjakota.go.id)
YOGYAKARTA, WWW.GOLANNUSANTARA.COM – Kota Yogyakarta resmi menjadi daerah pertama di Indonesia yang membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di tingkat kabupaten dan kota. Langkah ini menandai komitmen daerah dalam memperkuat pertahanan keamanan siber nasional.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia, Nugroho Sulistyo Budi, saat membuka kegiatan Forum Komunikasi Siber dan Sandi Daerah (FORKOMSANDA) DIY di Hotel New Saphir Yogyakarta pada Selasa (14/10).
Acara yang mengusung tema “Memperkuat Kelembagaan FORKOMSANDA dalam Menjaga Ruang Siber” tersebut bertujuan mempererat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga keamanan ruang digital di Daerah Istimewa Yogyakarta.
FORKOMSANDA Dorong Kolaborasi Siber Daerah
Kegiatan ini turut dihadiri Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN RI, Dr. Sulistyo, Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Heri Edi Tri Wahyu Nugroho, serta perwakilan Unit Teknis Persandian dan unsur keamanan Dinas Kominfo kabupaten/kota se-DIY.
Dalam paparannya, Kepala BSSN RI menegaskan pentingnya kesiapan tiap daerah dalam menghadapi ancaman siber.
“Penyelenggaraan sistem elektronik harus dilakukan secara aman dan andal. Setiap instansi perlu memiliki tim tanggap insiden siber agar bisa segera melakukan isolasi dan mitigasi ketika terjadi serangan,” jelas Nugroho saat diwawancarai.
Ia menambahkan bahwa BSSN sedang mendorong percepatan pembentukan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber yang diharapkan dapat disahkan tahun ini.
“Semakin terintegrasi sistem kita, semakin penting pula keamanan siber. Ketika insiden terjadi, kita harus tahu langkah apa yang diambil. Minimal insiden kecil bisa ditangani di tingkat bawah, sedangkan kerentanan besar dapat diteruskan ke tingkat sektor,” tambahnya.
Digitalisasi Butuh Tata Kelola Aman
Nugroho juga menyoroti perlunya sistem komunikasi alternatif di tengah ketergantungan terhadap teknologi digital.
“Digitalisasi memberi kemudahan, tapi juga membuka peluang ancaman. Jangan sampai data publik diakses oleh pihak yang tidak berhak. Keamanan hanya bisa terwujud jika kita menyelenggarakan sistem secara aman, dengan personil yang terlatih dan tata kelola yang sesuai standar,” imbuhnya.
Menurutnya, penguatan sumber daya manusia serta tata kelola menjadi kunci utama dalam memastikan keamanan ruang digital nasional. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah harus terus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Pemkot Yogyakarta Siap Jalankan Arah Kebijakan
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan apresiasi atas dukungan BSSN terhadap upaya daerah dalam memperkuat sistem keamanan digital.
“Koordinasi ini memberi banyak masukan penting. Kami berharap sinergi yang sudah terbangun dapat terus dijalankan agar penanganan layanan publik berjalan aman dan nyaman,” jelas Wawan.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta bersama BSSN serta pemerintah kabupaten di wilayah DIY telah membangun sistem keamanan jaringan, membentuk tim tanggap insiden siber, serta meningkatkan kapasitas ASN melalui pelatihan dan literasi digital.
“Kami berharap kegiatan FORKOMSANDA hari ini menghasilkan rekomendasi strategis dan komitmen kolaboratif yang bisa diimplementasikan secara nyata di seluruh wilayah DIY,” ujarnya.
FORKOMSANDA Jadi Wadah Kolaborasi Siber DIY
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakarta Ignatius Tri Hastono menegaskan bahwa FORKOMSANDA tidak hanya berfungsi sebagai forum koordinasi, tetapi juga menjadi wadah penguatan jejaring siber lintas sektor di DIY.
“Forum ini memperkuat sinergi lintas sektor untuk mewujudkan tata kelola keamanan informasi yang baik, meningkatkan kesadaran digital, dan memastikan ruang siber kita tetap aman dan andal,” ungkapnya.
Ignatius juga menekankan bahwa partisipasi aktif dari semua instansi daerah menjadi bagian penting dari strategi keamanan siber yang berkelanjutan. Ke depan, Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur digital yang tangguh dan terukur.
Dengan adanya Tim CSIRT ini, Kota Yogyakarta bukan hanya menjadi pelopor keamanan siber tingkat daerah, tetapi juga menjadi contoh nyata sinergi kolaboratif antara pemerintah dan lembaga nasional dalam menjaga ruang digital yang aman dan terpercaya. (*SWN/Red)
