
Hari Raya Idulfitri atau Lebaran bukan hanya tentang momen kemenangan bukan hanya tentang momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Salah satu tradisi yang paling dinantikan banyak orang, terutama oleh anak-anak adalah bagi-bagi Tunjangan Hari Raya atau yang lebih kita kenal dengan istilah THR. Nah, Sahabat Golan, seperti yang kita ketahui bersama tradisi ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia terutama saat perayaan Idulfitri.
Asal-Usul Tradisi THR
Tradisi memberikan hadiah atau uang kepada anggota keluarga yang lebih muda sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Dalam beberapa budaya di dunia, pemberian uang saat perayaan besar menjadi simbol berbagi kebahagiaan. Di Indonesia, kebiasaan ini semakin populer seiring dengan kebijakan pemberian THR kepada pekerja yang pertama kali diperkenalkan oleh Perdana Menteri Soekiman Wirjosandjojo pada tahun 1951. Kebijakan ini awalnya diberikan kepada pegawai negeri dan militer sebagai tunjangan menjelang hari raya. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini kemudian meluas ke masyarakat umum, terutama dalam lingkungan keluarga.
Meskipun tidak ada sejarah pasti kapan tradisi bagi-bagi THR dalam keluarga mulai berkembang, kebiasaan ini diyakini berasal dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan umatnya untuk berbagi rezeki dan membahagiakan sesama, terutama di hari yang penuh berkah. Selain itu, jika kita perhatikan lagi tradisi ini juga memiliki kemiripan dengan tradisi “angpao” dalam budaya Tionghoa, di mana pemberian uang kepada anak-anak dan sanak saudara melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Makna di Balik Tradisi
Selain menjadi momen yang paling ditunggu oleh anak-anak, pemberian THR juga memiliki makna mendalam, seperti:
1. Sebagai Bentuk rasa syukur
Memberi THR adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang diterima selama setahun. Dengan berbagi, kebahagiaan Idulfitri semakin terasa.
2. Mempererat tali silaturahmi
Saat berkumpul dengan keluarga besar, tradisi ini menciptakan ikatan yang lebih erat antara generasi tua dan muda.
3.Menanamkan nilai kepedulian dan saling berbagi
Anak-anak yang menerima THR secara tidak langsung belajar tentang pentingnya berbagi. Banyak di antara mereka yang kemudian menyisihkan uangnya untuk sedekah.
Tradisi THR di Indonesia
Pemberian THR saat Lebaran telah menjadi suatu kebiasaan yang meluas di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu hal yang menarik adalah penggunaan uang baru, yang sering kali menjadi bagian dari tradisi ini. Banyak masyarakat yang menukar uang lama dengan uang baru sebelum diberikan kepada anak-anak dan sanak saudara. Fenomena ini bahkan membuat perbankan dan jasa penukaran uang ramai menjelang Idulfitri setiap tahunnya.
Selain itu, beberapa keluarga juga memilih memberikan THR dalam bentuk lain, seperti pakaian, perlengkapan ibadah, atau barang kebutuhan lainnya. Meskipun ada berbagai variasi dalam cara pemberian THR, esensinya tetap sama, yaitu sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan mempererat tali silaturahmi saat Idulfitri.
Tips Mengelola THR dengan Bijak
Sering kali, saat menerima THR, kita tergoda untuk langsung menghabiskannya untuk hal-hal konsumtif. Padahal, jika dikelola dengan bijak, kita bisa menggunakannya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dengan tips berikut ini:
1. Sisihkan untuk tabungan
Daripada langsung menghabiskan seluruh THR, ada baiknya menyisihkan sebagian untuk ditabung. Ini bisa menjadi kebiasaan baik sejak dini.
2. Gunakan untuk hal yang bermanfaat
Jika jumlahnya cukup besar, gunakan untuk membeli barang yang benar-benar diperlukan atau untuk investasi kecil.
3. Jangan lupa bersedekah
Sebagian dari THR yang diterima bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Ini akan membuat rezeki semakin berkah.
Ternyata Sebuah Tradisi yang Bermakna
Tradisi bagi-bagi THR saat Lebaran bukan hanya sekadar berbagi uang, tetapi juga mengandung nilai sosial dan spiritual yang mendalam. Lebih dari sekadar kebiasaan, tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, rasa syukur, dan kepedulian terhadap sesama. Selain berasal dari nilai-nilai Islam, tradisi ini juga memiliki kesamaan dengan budaya lain yang menjunjung tinggi makna berbagi. Oleh karena itu, mari kita lestarikan tradisi ini dengan tetap memahami maknanya agar Lebaran semakin penuh berkah.